"Hepatitis A memang sangat banyak, diikuti hepatitis C dan hepatitis B yang paling sedikit," ujar Dr. Hardianto, di sela-sela seminar Hidup Sehat dan Hepatitis, di rumah sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Sabtu (29/8).
Dia menjelaskan hepatitis A tergolong paling ringan dibandingkan hepatitis B ataupun hepatitis C. Dalam banyak kasus, lanjut Dr. Hardianto, hepatitis A jarang menjadi kronis dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, karena penyakit ini sering diiringi dengan gejala yang mengakibatkan demam, pencernaan terganggu dan tidak nafsu makan, kencing serta kotoran berwarna kuning dan pekat, serta liver dan limpa membesar, maka hepatitis A tetap membutuhkan perawatan di rumah sakit. "Bila tidak dapat makan dan minum memadai, ada penyakit lain, dan usia tua maka perlu dirawat di rumah sakit," ujarnya.
Adapun untuk hepatitis B cenderung lebih berat. Sekitar 95 persen penyakit ini bisa diobati dan sembuh, dan sekitar 5 persennya bisa mencapai kronis. Untuk bayi sangat rawan atau sekitar 90 persennya dapat menjadi kronis karena merupakan penyakit bawaan dari ibu yang mengandungnya. "Kalau dewasa hanya sekitar 1-5 persen, anak-anak sekitar 50 persen bisa kronis," tutur dia.
Penyakit hepatitis C adalah yang paling parah. Dr. Hardianto menyebut hanya sekitar 15-45 persen saja penderita penyakit ini dapat sembuh. Sedangkan sisanya kronis dan akan menjadi kanker atau serosis. "Hepatitis C ini gejalanya ringan bahkan tanpa gejala, tetapi paling gawat," pungkasnya.
Sumber: Kompas.com
Dia menjelaskan hepatitis A tergolong paling ringan dibandingkan hepatitis B ataupun hepatitis C. Dalam banyak kasus, lanjut Dr. Hardianto, hepatitis A jarang menjadi kronis dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, karena penyakit ini sering diiringi dengan gejala yang mengakibatkan demam, pencernaan terganggu dan tidak nafsu makan, kencing serta kotoran berwarna kuning dan pekat, serta liver dan limpa membesar, maka hepatitis A tetap membutuhkan perawatan di rumah sakit. "Bila tidak dapat makan dan minum memadai, ada penyakit lain, dan usia tua maka perlu dirawat di rumah sakit," ujarnya.
Adapun untuk hepatitis B cenderung lebih berat. Sekitar 95 persen penyakit ini bisa diobati dan sembuh, dan sekitar 5 persennya bisa mencapai kronis. Untuk bayi sangat rawan atau sekitar 90 persennya dapat menjadi kronis karena merupakan penyakit bawaan dari ibu yang mengandungnya. "Kalau dewasa hanya sekitar 1-5 persen, anak-anak sekitar 50 persen bisa kronis," tutur dia.
Penyakit hepatitis C adalah yang paling parah. Dr. Hardianto menyebut hanya sekitar 15-45 persen saja penderita penyakit ini dapat sembuh. Sedangkan sisanya kronis dan akan menjadi kanker atau serosis. "Hepatitis C ini gejalanya ringan bahkan tanpa gejala, tetapi paling gawat," pungkasnya.
Sumber: Kompas.com
No comments:
Post a Comment