Monday 31 August 2009

Puasa Pantai Kuta Hanya Dipenuhi "Bule"

Hari ke-9 bulan suci Ramadhan, kawasan Pantai Kuta, Pantai Sanur dan sejumlah obyek wisata lainnya di Bali, Minggu terlihat hanya dipenuhi "bule" (turis kulit putih) dan jalanan di berbagai lokasi juga tak lagi diwarnai kemacetan.
Dari pemantauan ANTARA, sejak dari Denpasar melewati pusat kemacetan Jalan Teuku Umar-Jalan Imam Bonjol-Simpang Siur hingga Bandara Ngurah Rai, pengendara sepeda motor maupun mobil dapat meluncur dengan lancar, tanpa sedikit pun mengalami kemacetan.
Demikian pula dari bandara di kawasan Tuban lewat Jalan Kartika Plaza menuju Pantai Kuta, juga hanya sedikit terhambat di kawasan pertokoan/Matahari Kuta Square, namun sesampainya di Jalan Raya Pantai Kuta, kondisinya lancar.
Di kawasan pantai berpasir putih yang menjadi obyek wisata favorit di Pulau Dewata itu, di mana-mana yang terlihat wisatawan asing berjemur hingga menyebar di dekat jalan raya yang biasanya dipenuhi wisatawan domestik bergerombol berteduh di bawah pepohonan.
Petugas Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Pantai Kuta, mengakui sejak memasuki bulan puasa, akhir pekan lalu (22/8), di kawasan pantai internasional itu jarang terlihat rombongan wisatawan domestik.
"Pantai Kuta kini benar-benar `dikuasai` wisatawan berkulit putih," ujar seorang petugas Balawista.
Demikian pula di kawasan Pantai Sanur yang memanjang belasan kilometer hingga Pantai Mertasari, di mana-mana yang terlihat hanya wisatawan asing, baik yang berada di pantai maupun bagian belakang hotel yang berderet di sepanjang pantai.

Minimnya kehadiran wisatawan domestik, bukan saja membuat obyek-obyek wisata, termasuk kawasan elit Nusa Dua dan Tanah Lot, terlihat sepi, tetapi pusat perbelanjaan seperti Tiara Dewata di pusat kota Denpasar, juga tidak lagi dipenuhi pengunjung seperti akhir pekan sebelumnya.
"Biasanya untuk mendapatkan tempat parkir mobil sulit. Kali ini mobil bisa langsung masuk dan areal parkir banyak kosong. Tempat-tempat perbelanjaan juga tidak lagi dijejali pengunjung," kata seorang ibu rumah tangga yang membawa dua anaknya berbelanja di Tiara Dewata.
Sekjen Asosiasi Perjalanan Asia Pasifik (PATA) kawasan Bali dan Nusa Tenggara, Ratna Soebrata, mengakui bahwa sejak memasuki bulan puasa, Bali tak lagi dipadati wisatawan domestik, sedangkan kehadiran wisatawan asing tetap normal.
"Walaupun tamu domestik minim, tetapi kunjungan tamu asing di hotel-hotel berbintang dan vila yang dikomersialkan tetap tinggi. Bulan Agustus termasuk musim kunjungan tinggi, karena beberapa negara sudah musim liburan," kata Ratna yang juga General Manager Le Terrace Villas Seminyak.
Minimnya kunjungan wisatawan domestik, juga ditandai murahnya tiket penerbangan, seperti Garuda Indonesia Jakarta-Denpasar hanya sekitar Rp500 ribu, Surabaya-Denpasar Rp350 ribu, dan Yogyakarta-Denpasar juga hanya Rp350 ribu.
Hal ini berbeda jauh dibandingkan selama sebulan menjelang puasa Ramadhan, harga tiket penerbangan Garuda Indonesia Jakarta-Denpasar sampai Rp1,5 juta, bahkan banyak peserta berbagai kegiatan, konferensi, termasuk dari berbagai daerah, gagal ke Bali karena tidak mendapatkan tiket pesawat.

Sumber: Antara News

No comments:

Post a Comment

Baca juga