Friday 18 September 2009

Akhir Aksi Sang Penebar Teror

Jakarta: Bersama Doktor Azahari, Noordin M. Top, menebar teror di Tanah Air. Setelah sembilan tahun diburu dan kerap lolos dalam sejumlah penyergapan, teroris asal Malaysia ini tewas dalam penyergapan di Solo, Jawa Tengah, Kamis (17/9) pagi [baca: Kapolri: Noordin M. Top Tewas].
Lahir di Malaysia 41 tahun lalu, Noordin belajar dan mengajar di Madrasah Lukmanul Hakim yang didirikan Abdullah Sungkar. Di sinilah, Noordin mengenal Azahari. Dari sekolah ini pula muncul nama-nama Ali Ghufron, Amrozi, dan Imam Samudra, pelaku bom Bali pertama.
Saat pemerintah Malaysia memburu pentolan Jamaah Islamiyah, Noordin dan Azahari lari ke Indonesia melalui Riau. Jika Azahari mahir merakit bom, Noordin dikenal piawai merekrut calon pelaku bom bunuh diri. Noordin juga melatih kelompok binaannya Thaifah Muqotilah atau pasukan tempur.
Setelah perburuan panjang, Azahari tewas dalam pengepungan oleh tim Detasemen Khusus 88 Antiteror di Malang, Jawa Timur, empat tahun lalu. Setahun kemudian, Noordin pun nyaris masuk dalam genggaman polisi ketika penyergapan besar-besaran di Wonosobo.
Dalam penyergapan di Temanggung, Jawa Tengah, bulan lalu, Noordin diyakini tewas meskipun belakangan tidak terbukti. Dan dalam penyergapan pagi tadi di Solo, Noordin bersama tiga orang lain dipastikan tewas. Ketiganya adalah Bagus Budi Pranoto alias Urwah, Susilo, dan Aryo Sudarso.

(di kutip dari Liputan 6 - Jumat, September 18)

Wednesday 16 September 2009

Bali Gelap Gulita


hmm,,hari ini sekitar pk 7 malam,,Bali mendadak menjadi gelap gulita,,khususnya di daerah denpasar,,listrik tiba2 az padam keseluruhan,,orang - orang pada kelabakan krn padamnya listrik ini,,begitu pula aku,,lagi mandi,,eh listrik padam,,lampu mati,,air juga mati jadinya,,bikin mandi jadi terhambat dech...he,,tapi listrik sempat hidup kembali,,n ga bbrpa lama padam lagi,,.. karena belum makan,,akhirna aku pergi keluar rumah buat cari mkan,,lalu lintas di jalan amburadul karena traffic light mati..yang tampak bersinar hanya kantor polisi,kantor pajak,inti mart,n pusat pertokoan d jalan sudirman,,benar2 malam yg gokil,,dalam keadaan gelap gulita mesti berburu tempat makan bareng tmen2,,untungnya ada dagang nasi goreng yang masih bersinar..hehehehe,,maksudnya lampunya hidup n dagangnya masih siap melayani pelanggan..hehehe...n akhirnya bisa juga isi perut..namun sayang,,mpe krang blum tw pnybab padamnya listrik ini...smoga cpt normal lagi dch,,kn 'Habis Gelap Terbitlah Terang' :)

Friday 11 September 2009

Angka Keramat 999 Bikin Ibu Rela Operasi Cesar

Lima bayi lahir pada angka 09-09-09 atau tripel 9 di Gresik, satu di Rumah Sakit Ibnnu Sina empat di Rumah Sakit Semen Gresik. Selain dianggap keramat dan melambangkan kesempurnaan karena merupakan bilangan angka tertinggi, kelahiran bayi pada 9 September juga bertepatan dengan hari lahir Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, sehingga kelahiran pada triple 9 dianggap istimewa sehingga dari lima bayi itu tiga dilahirkan dengan operasi cesar untuk agar lahir tepat tangal 09 bulan 09 tahun 09.
Kepala RS SG, dr Muchdor mengatakan, kendati tiga bayi lahir melalui operasi cesar, bukan karena dipaksakan tetapi didahului dengan tanda-tanda kelahiran dan memang sduah waktunya lahir. Dua bayi yang lahir lewat operasi diantaranya anak pasangan Harita S usanti (33) dengan Ramli, warga Jalan Jawa Indah II Perum Gresik Kota Baru KB dan anak pasangan Emy Tiastuty (33) dengan Raflis, warga Gresik yang lahir di Rumah Sakit Semen Gresik.

Thursday 3 September 2009

Cukai Dinaikkan, Kesehatan Meningkat

Jika harga cukai tembakau dinaikkan, daya beli masyarakat yang kurang mampu untuk membeli rokok akan berkurang dan kesehatan masyarakat pun meningkat. Kenaikan cukai tembakau memang tidak serta-merta menghentikan kebiasaan para perokok dewasa, tetapi bisa efektif untuk menghentikan perokok pemula.
“Sebanyak 26 persen orang meninggal dunia di Indonesia karena merokok. Sedangkan 25.000 orang meninggal dunia karena menjadi perokok pasif,” kata Ketua Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Sonny Harry B Harmadi, di Jakarta, Jumat (28/8).
Cukai rokok yang rendah membuat harga rokok menjadi murah. Harga satu bungkus rokok merek lokal termurah di Singapura Rp 66.000, di Malaysia Rp 13.800, di Thailand Rp 7.900, sedangkan di Indonesia Rp 5.000.
Berdasarkan laporan monitoring harga jual eceran (HJE) yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, terlihat bahwa HTP untuk setiap jenis rokok dan golongan produksinya lebih rendah dari HJE yang ditetapkan oleh pemerintah. Secara rata-rata HTP hanya 69 persen dari HJE. Perbedaan paling mencolok adalah untuk rokok sigaret kretek tangan golongan III yang diproduksi di bawah 500 juta batang per tahun, HTP-nya hanya 53 persen dari HJE.
“Artinya pengusaha rokok mengurangi profit margin untuk menyubsidi rokok agar harga jual terjangkau. Contohnya rokok satu pak dibanderol Rp 10.500, tapi dijual Rp 9.500,” kata Sonny.
Fakta ini menunjukkan bahwa produsen rokok menanggung sebagian dari beban cukai rokok yang seharusnya ditanggung oleh perokok sehingga implikasi penurunan konsumsi rokok akibat peningkatan cukai rokok menjadi lemah akibat perilaku produsen rokok seperti itu.
Rokok yang dijual murah bahkan dapat dibeli secara eceran itu membawa dampak buruk terhadap kesehatan masyarakat. Lebih dari 70.000 artikel ilmiah menyimpulkan bahwa konsumsi rokok akan meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit berbahaya, seperti penyakit jantung, stroke, berbagai penyakit paru, gangguan pada kehamilan, serta berbagai kanker seperti kanker mulut, tenggorokan, kandung kemih, bibir, pipi, lidah, pankreas, esofagus, dan kanker leher rahim.

Wednesday 2 September 2009

Hepatitis, Penyakit Hati Terbanyak

Penyakit hepatitis diduga merupakan penyakit hati terbanyak di dunia. Di Indonesia saja, penderita penyakit hepatitis yang dirawat di rumah sakit tercatat lebih dari 50 persen. Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Dr. Hardianto Setiawan Ong merinci sekitar 39,8-68,3 persen penderita hepatitis A dirawat di rumah sakit. Adapun untuk hepatitis C terdapat sekitar 15,5-46,4 persen dan hepatitis B sebanyak 6,4-25,9 persen.

Tuesday 1 September 2009

ujian presentasi

hmmm,,akhrna ujian presentasi hari ini berakhir sdh,,
paper brjudul "memerangi HIV dan AIDS, malaria,serta penyakit lainnya" yg mrp slh satu dari tujuan MDGs tlh ku presentasikan...
bahan2 bwt paper dh d siapin dr lama,,trus paper rampung 2hri yg lalu,,n pwer point siap kmren... n akhrna tadi presentasi dch,,duh deg2an..untung dr.partha ga tgang ngujina n pertanyaan yg d ksi bs ak jwab,,wlaupun agk sdkit nglantur..hihihi:P
tapi semua aman n harapanku mg dpet nilai yg baek...:)

Baca juga