Thursday 25 October 2012

Fasilitasi Publikasi Cerita Fiksi/Non Fiksi oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif


Hari ini Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengadakan Focus Group Discussion (FGD) di hotel Inna Bali Denpasar. Kementrian yang terbilang cukup baru ini mengadakan FGD dalam rangka meningkatkan peran serta komunitas dalam mempublikasikan karya fiksi/non fiksi dari para penulis lokal. Saya bersama teman-teman dari KISARA berkesempatan di acara itu. Sebenernya kita agak sulit memahami esensi dari FGD ini, karena relawan KISARA jarang yang aktif di dunia tulis menulis. Tapi karena sasarannya juga penulis remaja, saya merasa ini perlu juga untuk dipahami lebih jauh.

Di acara ini hadir beberapa
orang dari Universitas Gadjah Mada dan dari staff kementrian pariwisata ekonomi kreatif. Sedangkan komunitas yang hadir sebagai peserta datang dari komunitas SAHAJA, KISARA, dan Madya Padma SMAN 3 Denpasar.

Banyak hal yang ingin dibahas dalam FGD ini, diantaranya: 1.Problematika dan tantangan publikasi karya fiksi para penulis lokal daerah, 2. Tren karya fiksi di tingkat lokal, 3. Isu-isu terkini dalam dunia publikasi karya fiksi, dan 4. Masa depan karya fiksi Indonesia berbasis karya fiksi lokal dari sudut pandang penulis. Namun karena waktu yang singkat, FGD ini hanya mampu menyimpulkan kalau ternyata penulis lokal terkendala dalam publikasi karena kurangnya dukungan dari pemerintah dan juga penerbit. Mungkin ini akan menjadi salah tugas yang tepat untuk kementrian ini.

Hasil FGD ini akan mereka jadikan sebagai saran bagi kebijakan publikasi karya fiksi/non fiksi di daerah, dan juga inventarisasi sastra lokal/daerah agar tidak punah akibat perkembangan sastra budaya dari luar negri.

Oya, ada pesan baik yang disampaikan oleh salah satu guru besar dari UGM yang hadir saat itu. “Kalau kamu mengirimkan karya kamu ke penerbit tapi ditolak, kirimkan tulisan-tulisanmu yang lain secara terus menurus, sehingga editor dan penerbit akan melihat keseungguhan kamu untuk berkarya”. Yap, itu bener banget, karena penulis yang belum mempunyai nama (apalagi lokal) memang kurang menarik minat penerbit untuk mempulikasikan. Jadi kuncinya memang USAHA..hehe.

Hmm..hampir lupa, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif membuka kesempatan untuk siapa saja yang ingin tulisannya dipublikasikan. Caranya mudah, cukup mengirimkan tulisan brosis dengan format (NASKAH BALI – NAMA) ke email: ardianindro@yahoo.co.id dan tania.syaifa@gmail.com. Nanti karya brosis akan diseleksi dulu. Jika lolos seleksi, tulisan brosis akan langsung dipublikasikan. Kesempatan ini hanya dibuka selama 2 hari aja lho, jadi dari hari ini (24/10/2012) sampai 2 hari ke depan. Info lebih lanjut bisa email Pak Ardian dan Bu Tania. J

No comments:

Post a Comment

Baca juga